Dibeberapa milis otomotif, saya sering mendengar keluhan tentang klakson ‘keong’ yang bermasalah. Entah itu mati sebelah, suaranya berubah menjadi sengau, dan sebagainya.
Padahal, beberapa dari mereka membeli klakson dengan merek dan model yang bagus dan bermutu. Kenapa ya?
Saya coba cari tau dengan meminjam beberapa unit klakson keong dari beberapa merek dari sebuah toko aksesoris otomotif. Total sekitar 10 set klakson keong berbagai model.
Hmmm.. sepertinya apa yang akan saya uraikan di bawah bisa jadi sebagai penyebab klakson keong yang bermasalah tadi.
Berikut penjelasannya…
Hampir di setiap box/kardus kemasan klakson keong melampirkan skema pelistrikan sekaligus juga cara pemasangan yang benar. Dan saya menemukan beberapa model tertentu berbeda cara pemasangannya karena desainnya pula.
Mengamati mobil dan motor yang memasang klakson keong untuk mengganti klakson standarnya ternyata cukup banyak yang kurang tepat.
Cara pemasangan yang salah adalah jika unit klakson berada di atas baut pengikatnya.
Pemasangan dengan unit klakson berada di bagian atas menyebabkan air atau debu yang mengalir ketika mobil atau motor berjalan (apalagi ngebut) masuk dan mengendap di dalam unit klakson.
Akibatnya membran (voice generator) di dalam unit klakson akan terganggu, dan jika kotoran sudah mengering dan menjadi kerak tebal bukan tidak mungkin membran tersebut akan macet hingga klakson tidak bisa berbunyi atau bunyi tidak spontan.
Pemasangan yang kurang tepat dan sering ditemui adalah seperti ini..
Pemasangan dengan unit klakson dalam posisi menggantung pada baut pengikatnya sudah benar, namun arah lubang terompet menghadap ke depan.
Cara ini kurang tepat, dikarenakan debu dan air tetap akan mudah masuk ke dalam unit klakson.
Sekalipun air akan segera keluar oleh kemiringan selongsong keong tersebut, namun debu akan tetap ada yang tertinggal di dalam unit klakson tersebut dan mengganggu membran (voice generator).
Bagaimana cara pemasangan klakson ‘keong’ yang benar?
Cara yang benar adalah, unit klakson menggantung pada baut pengikatnya dengan lubang terompet ke arah yang bertolak belakang atau boleh juga saling berhadapan.
Keuntungan yang didapat adalah:
- Debu atau air tidak masuk ke dalam unit klakson
- Suara klakson lebih menyebar, relatif lebih enak di dengar
- Klakson ‘keong’ jadi lebih awet
Soal awet sudah terbukti pada mobil saya (BMW 520i) yang sudah berusia lebih dari 15 tahun masih memakai klakson aslinya dan suaranya tetap mantab. Hal ini karena posisi pemasangan klakson sudah tepat.
Untuk pemasangan klakson ‘keong’ merek Hella TwinTone New Generation (model slim), ternyata caranya beda lagi..
Klakson ini dikarenakan desain barunya tersebut, mengharuskan pemasangan dalam posisi vertikal, dan arah lubang terompet saling bertolak belakang ke samping.
Dan untuk pemasangan klakson ‘keong’ merek Stebel Nautilus, diharuskan untuk memasang dalam posisi lubang terompet mengarah ke bawah. Pastikan ditempatkan di depan roda atau di depan arah putaran roda agar tidak terciprat air dari putaran roda saat berjalan diwaktu hujan.
Nah, buat rekan-rekan yang kebetulan pasang klakson keong di mobil atau motornya, coba deh lihat lagi cara pemasangannya apakah sudah tepat
0 komentar:
Posting Komentar